Penanaman Jagung Lamuru di Lahan Display BSIP NTT
Naibonat, Kamis 20 Juni 2024, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Nusa Tenggara Timur melaksanakan kegiatan penanaman jagung lamuru di lahan display BSIP NTT yang mana lahan tersebut merupakan salah satu display/show window teknologi bagi masyarakat. Penanaman ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Sub.Bagian Tata Usaha (Kornelis Hanggongu, S.TP), Penanggungjawab Taman Agro Standar (Emanuel Mau Buti, S.TP), Pegawai Fungsional BSIP NTT serta beberapa pensiunan pegawai yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan penanaman jagung ini melibatkan peserta praktik kerja lapangan dari SMKN Raihat-Belu dan Mahasiswa Universitas Timor Program studi Biologi yang dengan antusias turut serta dalam proses penanaman.
Penanggungjawab Taman Agro Standar (Emanuel Mau Buti, S.TP) menyampaikan bahwa luas total lahan yang ditanami jagung lamuru mencapai ± 1 hektare dengan menggunakan sistem tanam jajar legowo, jarak 100 x 50 x 40 cm 2 tanaman/lubang yaitu jarak antar legowo 100 cm, jarak baris dalam 1 unit legoowo 50 cm dan jarak tanaman dalam barisan 40 cm. Penerapan sistem legowo dimaksudkan agar penerimaan intensitas cahaya matahari untuk optimalisasi fotosintesis dan asimilasi serta memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan gulma, pemupukan, serta pemberian air.
Pemanfaatan sistem legowo merupakan bagian dari upaya peningkatan produksi melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) jagung yang diharapkan meningkatnya hasil panen dan pengelolaan lahan menjadi lebih produktif terlebih dimasa el-nino yang melanda saat ini. Hal ini pula sejalan dengan program Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan indeks pertanian (IP) secara signifikan sebagai upaya meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan nasional. Diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak di BSIP NTT dan secara umum memberikan manfaat melalui diseminasi bagi masyarakat petani.